Senin, 22 Desember 2014
Misteri Simanis Jembatan Ancol yang Melegenda di Indonesia
Misteri Simanis Jembatan Ancol yang Melegenda di Indonesia - Misteri simanis jembatan ancol senantiasa menarik perhatian namanya tidak lekang dikonsumsi saat. Lantas benarkan simanis jembatan ancol itu memanglah sosok hantu kuntilanak yang menghantui lokasi seputar jembatan ancol. Jembatan Ancol yaitu salah satu tempat yang angker di Jakarta menurut pandangan sebagian orang.
Di Jembatan yang dulunya di kenal dengan nama Jembatan Goyang ini diakui jadi tempat yang kerap berlangsung penampakan hantu wanita yang cantik. Diluar itu ditempat ini dapat kerap berlangsung kecelakaan fatal yg tidak terang pemicunya. Serta narasi selalu mengalir perihal simanis Jembatan Ancol sampai di angkat ke monitor tv serta film. Alkisah, pada awal era 19, Indonesia yang saat itu masih tetap dijajah oleh Belanda, serta Jakarta masih tetap memakai nama Batavia, hidup seseorang Mak Emper serta anaknya, Siti Ariah. Mereka tinggal di suatu paviliun punya seseorang juragan kaya. Waktu Ariah berumur 16 th., sang juragan punya niat untuk menikah dengan Ariah. Tetapi, Ariah tidak ingin dengan argumen terkecuali cuma bakal jadi selir, ada kakak Ariah yang belum menikah.
Jadi, Ariah juga kabur dari rumah untuk hindari sang juragan kaya. Dalam pelariannya itu, Oey Tambahsia, seseorang yang populer kaya raya di Batavia waktu itu serta mempunyai vila di lokasi Bintang Mas (saat ini daerah Ancol), memergoki Ariah. Oey yang juga di kenal sukai mengoleksi wanita muda juga demikian kagum dengan kecantikan yang dipunyai oleh Siti Ariah.
Jadi, Oey memerintahkan dua orang centengnya untuk menangkap Siti Ariah. Ariah lari serta memberi perlawanan yang sangatlah hebat pada dua centeng bernama Pi’un serta Surya itu. Sampai pada akhirnya, Bendungan Dempet dekat Danau Sunter yang saat itu populer sangatlah angker, Ariah tewas di tangan ke-2 centeng itu.
Jenazahnya dibuang di ruang persawahan, seputar 400 mtr. dari Jembatan Ancol. Momen itu berlangsung pada 1817, menurut catatan Ridwan Saidi, tokoh Betawi yang lakukan riset perihal legenda Ariah dari saksi – saksi hidup pada th. 1955 – 1960.
Pergi dari cerita itu, kerap berlangsung penampakan gadis manis yang diakui juga sebagai hantu dari Siti Ariah yang menuntut balas dendam. Tetapi seseorang H Mohammad Husni, warga Kebon Jeruk, Jakarta, yang melukis sosok Ariah pada 2003 sesudah terasa memperoleh wangsit menyampaikan, ”Ariah itu seseorang gadis umum. Bila dimaksud cantik, itu relatif.
Kulitnya sawo masak, tingginya seputar 160 cm. Rambutnya panjang, pakaiannya kebaya hitam berbintik – bintik biru. Matanya sedikit juling. ” Pak Husni memberikan, ada pesan Ariah yang di sampaikan melalui lukisan itu, bahwa dia yaitu gadis umum yang teraniaya. Bukanlah setan atau kuntilanak seperti deskripsi orang-orang sampai kini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar